🌾 1. Pertanian dan Hortikultura

Desa Mimbala merupakan bagian dari Kecamatan Dampal Selatan yang didominasi lahan pertanian. Berdasarkan data BPS, desa ini termasuk penghasil tanaman buah (seperti mangga, durian, jeruk) dan tanaman hortikultura seperti anggrek, krisan, serta sedap malam reddit.com+13scribd.com+13data-sekolah.zekolah.id+13.
Pengembangan pertanian komersial dan hortikultura bisa meningkatkan nilai tambah produksi lokal, terutama bila ditunjang dengan teknologi pertanian modern.

🐟 2. Perikanan dan Ekosistem Mangrove

Walaupun penelitian mangrove dilakukan di Desa Dongko yang berbatasan langsung dengan Mimbala, kondisi alam Desa Mimbala berpotensi menjadi wilayah penyangga ekosistem pesisir—berguna untuk perikanan dan konservasi. Jika dikembangkan bersama desa tetangga, ini membuka peluang usaha tambak ikan dan wisata edukasi mangrove.

🏫 3. Pendidikan dan Tenaga Profesional

Desa Mimbala dilengkapi SD Negeri (berdiri sejak 1967, akreditasi B, 102 siswa) dan SMP Negeri 3 (luas lahan ±10.780 m², akreditasi B) text-id.123dok.comreferensi.data.kemdikbud.go.id+3data-sekolah.zekolah.id+3daftarsekolah.net+3.
Potensi ini dapat ditingkatkan dengan program peningkatan mutu guru, pelatihan IT, serta sinergi dengan program pemerintah demi mencetak SDM berkualitas lokal.

🛠️ 4. Usaha Mikro dan Tenaga Teknis

Data statistik Podes mencatat terdapat sekitar 4 usaha industri kecil serta 2 bengkel servis (radio/mobil/motor) di Desa Mimbala id.scribd.com.
Modal sosial ini bisa diperkuat melalui pelatihan keterampilan (wirausaha, bengkel, UKM) serta dukungan modal usaha mikro agar berkembang menjadi usaha rumahan skala komersial.

💡 Strategi Pengembangan Terpadu

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Desa Mimbala dapat:

• Menggalakkan pertanian modern dan hortikultura berorientasi ekspor lokal (jeruk, durian, mangga).

• Mendorong kombinasi tambak dan konservasi mangrove, terintegrasi dengan desa tetangga.

• Memperkuat sektor pendidikan dengan program pelatihan digital bagi guru dan siswa.

• Mengembangkan UMKM berbasis lokal, seperti kerajinan, bengkel, dan olahan produk pertanian.

• Mendorong kolaborasi lintas sektor (pemerintah desa, BUMDes, LSM, perguruan tinggi) untuk bimbingan teknis dan pendampingan korporasi desa.